Hatsumode Tradisi Merayakan Tahun Baru Jepang

Share

Hatsumode adalah tradisi Jepang yang merayakan awal tahun baru dengan mengunjungi kuil atau kuil Shinto. Tradisi ini merupakan momen penting dalam budaya Jepang, di mana orang-orang pergi ke tempat-tempat ibadah untuk memberikan doa, membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu, dan mendapatkan berkah untuk tahun yang baru. Dalam artikel ini, kami akan menjelajahi Hatsumode, mengungkap makna dan praktiknya, serta pengalaman spiritual yang melibatkan dalam merayakan awal tahun baru di Jepang.

Makna Hatsumode

Hatsumode adalah tradisi yang melambangkan permulaan dan penyegaran di awal tahun baru. Secara harfiah, Hatsumode berarti “kunjungan pertama” ke kuil atau kuil Shinto pada tahun baru. Ini adalah momen di mana orang-orang berharap untuk memulai tahun baru dengan keberuntungan, keberkahan, dan kesuksesan dalam kehidupan mereka. Hatsumode juga merupakan kesempatan bagi masyarakat jepang untuk berterima kasih kepada dewa-dewa dan roh leluhur atas dukungan dan perlindungan yang diberikan selama tahun sebelumnya.

Persiapan dan Rangkaian Tindakan

Sebelum melakukan Tradisi ini, ada beberapa persiapan yang perlu dilakukan. Beberapa di antaranya meliputi:

  • Membersihkan diri secara fisik dan mental sebelum pergi ke kuil.
  • Memilih pakaian yang layak dan sopan untuk menghormati tempat ibadah.
  • Membawa koin receh (biasanya 5 yen) sebagai simbol persembahan kepada dewa.

Ketika tiba di kuil atau kuil Shinto, ada rangkaian tindakan yang umum dilakukan dalam Hatsumode, antara lain:

  • Membayar persembahan: Pengunjung memberikan persembahan uang dalam kotak persembahan sebagai dukungan finansial bagi kuil. Hal ini juga dianggap sebagai penghormatan kepada dewa dan roh leluhur.
  • Berdoa: Pengunjung memanjatkan doa-doa mereka di dalam kuil, mengungkapkan harapan dan permohonan mereka untuk tahun baru. Doa-doa ini dapat berhubungan dengan keberuntungan, kesehatan, kesuksesan, atau kebahagiaan dalam hidup.
  • Membaca dan mendapatkan omamori: Omamori adalah amulet atau talisman yang dijual di kuil. Pengunjung dapat membeli omamori yang sesuai dengan kebutuhan atau harapan mereka, seperti untuk keselamatan, kesehatan, atau keberuntungan. Omamori dianggap membawa perlindungan dan berkah selama tahun baru.
  • Membakar o-mikuji: O-mikuji adalah ramalan nasib yang tersedia di kuil. Pengunjung mengguncang kotak dan mengeluarkan salah satu o-mikuji yang berisi ramalan nasib mereka. Jika ramalan nasibnya kurang baik, pengunjung dapat mengikatkan o-mikuji tersebut di sekitar pohon atau dahan di kuil, membiarkan angin membawa nasib buruk itu jauh dari mereka.
Read :  Aturan dan Etiket Taman di Jepang yang Perlu Diperhatikan

Pengalaman dan Tradisi Terkait

Hatsumode tidak hanya sekedar kunjungan ke kuil, tetapi juga membawa pengalaman spiritual dan tradisi yang terkait. Beberapa di antaranya adalah:

  • Festival dan Kegiatan Budaya: Banyak kuil dan kuil Shinto mengadakan festival atau acara khusus selama Hatsumode. Ini melibatkan penampilan musik dan tarian tradisional, permainan rakyat, stan makanan, dan keramahtamahan lokal. Pengunjung dapat menikmati suasana festival dan ikut serta dalam tradisi dan kegiatan budaya yang diselenggarakan.
  • Shimenawa dan Kadomatsu: Pada waktu Hatsumode, banyak kuil dan kuil Shinto didekorasi dengan shimenawa (tali suci dari jerami atau anyaman bambu) dan kadomatsu (dekorasi yang terbuat dari dedaunan pinus dan jerami). Shimenawa melambangkan pemisahan antara dunia manusia dan dunia spiritual, sedangkan kadomatsu melambangkan tanda selamat datang bagi dewa-dewa yang berkunjung ke kuil.
  • Makanan dan Minuman Tahun Baru: Selama Hatsumode, pengunjung juga dapat menikmati makanan dan minuman khusus tahun baru yang dijual di sekitar kuil. Ini termasuk makanan seperti soba (mi Jepang) yang panjang melambangkan umur panjang, serta osechi-ryori (hidangan tradisional Jepang yang diatur secara artistik dalam kotak) dan mochi (kue ketan) yang melambangkan kelimpahan dan keberuntungan.

Penutup

Hatsumode adalah tradisi Jepang yang merayakan awal tahun baru dengan mengunjungi kuil atau kuil Shinto. Tradisi ini melambangkan permulaan dan penyegaran dalam budaya Jepang, di mana orang-orang memberikan doa, membersihkan diri dari dosa-dosa masa lalu, dan mendapatkan berkah dan dukungan rohani untuk tahun yang baru. Hatsumode melibatkan persiapan, tindakan, dan pengalaman yang melibatkan persembahan, doa, membeli omamori, membakar o-mikuji, serta berpartisipasi dalam festival dan tradisi terkait. Dalam Hatsumode, orang Jepang menghormati dewa dan roh leluhur serta memulai tahun baru dengan harapan dan keberuntungan. Hatsumode adalah momen yang penting dalam budaya Jepang di mana orang dapat merayakan spiritualitas, mengikuti tradisi yang kaya, dan mengambil langkah awal dengan semangat yang baru dalam tahun yang baru.

Read :  Mengenal Cerita Klasik Jepang (Bagian 2)
table of contents