Budaya JepangJepang

Apa itu Chanoyu? Upacara Minum Teh

apa itu chanoyu

Apa itu Chanoyu –  Chanoyu adalah seremoni minum teh. Awal mula munculnya upacara minum teh adalah dari Cina yang masuk ke Jepang pada jaman Nara. Kemudian dikembangkan oleh Sen no Rikyu di Jepang pada abad ke-16. Berdasarkan kebiasaan ajaran Zen yang mengajarkan ketenangan, keteraturan dan rasa estetika yang tinggi.

Pada jaman Muromachi upacara minum teh semakin digalakan dalam kalangan istana terutama pada masa kekuasaan shogun Ashikaga Yoshimasa. Pada masa ini muncul filosofi selain keselarasan juga mengandung kedisiplinan. Selanjutnya pada masa kekuasaan Toyotomi Hidetoshi didirikan sekolah minum teh, yakni Ura senke, Omote senke, Mushakoji senke. Upacara minum teh yang diadakan didalam ruangan dinamai Cha No Yu dan diluar ruangan dinamai Nodate.

Pada zaman modern upacara minum teh telah berganti nama menjadi 茶道 sadō, chadō, atau jalan teh yaitu ritual tradisional Jepang dalam menyajikan teh untuk tamu. Proses meramu teh harus disiapkan oleh orang yang telah mendalami seni upacara minum teh. Kemudian teh tersebut akan diberikan kepada para tamu yang ada diruangan itu.

Selain menyediakan teh yang enak, tuan rumah juga harus menyediakan ruangan yang nyaman, sejuk dan enak dilihat. Sebagai contohnya ruangan bertatami serta dilengkapi dengan lukisan dinding (kakejiku), rangkaian bunga (chabana), dan mangkuk keramik yang sesuai dengan musim serta status tamu yang diundang.

Tujuan dari upacara minum teh tidak hanya sebatas menuangkan air panas dan diminum, melainkan mempunyai nilai seni dalam arti luas. Melalui upacara minum teh kita akan mengetahui kepribadian dan pengetahuan tuan rumah tentang tujuan hidup, agama, cara berpikir, serta apresiasinya terhadap peralatan upacara minum teh dan caranya menata benda seni yang ada di ruangan upacara minum teh (chashitsu) dan berbagai pengetahuan seni secara umum.

Read :  Sejarah Awal Berdirinya Negara Jepang

Seni upacara minum teh memerlukan pendalaman dan latihan selama bertahun-tahun untuk mencapai penyempurnaan yang dapat berlangsung seumur hidup. Selain itu, tamu yang diundang secara formal untuk upacara minum teh juga wajib mempelajari tata krama, kebiasaan, basa-basi, etiket meminum teh dan menikmati makanan kecil yang dihidangkan.

Apa itu Chanoyu? Upacara Minum Teh Jepang

Chanoyu, juga dikenal sebagai “Tata Cara Teh,” adalah sebuah upacara teh tradisional Jepang yang memiliki makna budaya dan filosofis yang mendalam. Ini adalah praktik yang melibatkan persiapan dan penyajian matcha (teh hijau) dengan cara yang sangat presisi. Upacara ini mencakup berbagai prinsip estetika, termasuk arsitektur, desain, keramik, kaligrafi, dan perilaku baik tuan rumah maupun tamu.

Aspek-aspek utama Chanoyu meliputi:

  1. Koneksi Spiritual: Chanoyu dipengaruhi oleh Buddhisme Zen dan konsep kesederhanaan, kehadiran, dan keterhubungan dengan alam. Upacara ini dapat menjadi sarana untuk mencapai ketenangan batin dan refleksi mendalam.
  2. Keindahan dan Kesederhanaan: Tata cara ini menekankan pada estetika sederhana, alami, dan keindahan dalam hal-hal yang sederhana. Hal ini tercermin dalam pemilihan bahan-bahan seperti batu, kayu, dan bambu untuk peralatan, serta dalam desain ruangan dan taman tempat upacara diadakan.
  3. Hubungan Tuan Rumah dan Tamu: Hubungan antara tuan rumah (chashin, atau “orang yang membuat teh”) dan tamu sangat penting dalam Chanoyu. Tuan rumah harus menciptakan lingkungan yang ramah dan santai, sementara tamu diharapkan menghargai setiap aspek upacara dengan rasa hormat.
  4. Tata Cara yang Terstruktur: Chanoyu memiliki serangkaian langkah yang sangat terstruktur, mulai dari pembersihan peralatan hingga persiapan dan penyajian teh. Setiap langkahnya diatur secara cermat, termasuk gerakan tubuh, cara membuka pintu, dan tata letak peralatan teh.
  5. Seni Keramik dan Kerajinan Tangan: Perabotan yang digunakan dalam Chanoyu, seperti cangkir teh (chawan), sendok teh (chashaku), dan mangkuk teh (chaki), sering kali merupakan karya seni keramik yang unik dan indah. Kesenian ini juga mencakup kaligrafi pada kertas undangan atau lembaran nama tamu.
  6. Pentingnya Ruang: Ruangan tempat upacara diadakan biasanya sangat dihargai dan dirancang dengan cermat. Arsitektur, dekorasi, dan penempatan benda-benda memiliki peran penting dalam menciptakan suasana yang tepat untuk upacara.
  7. Pelajaran Etika dan Budi Pekerti: Selain mengenalkan aspek estetika dan budaya, Chanoyu juga mengajarkan etika, budi pekerti, dan adab yang diterapkan dalam hubungan antarmanusia.
  8. Berkembangnya Aliran: Ada beberapa aliran atau gaya Chanoyu yang berbeda, seperti Sen no Rikyū’s “wabi-cha” yang menekankan pada kesederhanaan dan kerendahan hati, serta Enshū’s “kirei-sabii” yang lebih menekankan pada keindahan dan kecerdasan.
Read :  Wisata Jepang: Desa Liburan di Shirakawago

Chanoyu bukan hanya tentang minum teh, tetapi juga sebuah pengalaman budaya yang mendalam. Praktik ini telah mengilhami banyak aspek kehidupan dan seni di Jepang, dan terus menjadi simbol keindahan, kedamaian, dan tradisi.

Shares: