Kagawa, sebuah prefektur di wilayah Shikoku ini sangat terkenal dengan udon. Di sana – sini akan mudah dijumpai rumah produksi udon, kedai- kedai serba udon, dan bahkan prefektur Kagawa telah memiliki maskot yaitu si otak udon atau biasa mereka sebut udon no.

Kerajaan Udon
Melimpahnya udon di prefektur ini membuat Chiyoda Seisakusho, salah satu perusahaan yang memproduksi mesin industri, berinisiatif untuk membuat sesuatu berbahan dasar udon, karena memang tak jarang banyak ditemukan sisa- sisa udon di kerajaan udon ini.

Melimpahnya udon di prefektur ini membuat Chiyoda Seisakusho, salah satu perusahaan yang memproduksi mesin industri, berinisiatif untuk membuat sesuatu berbahan dasar udon, karena memang tak jarang banyak ditemukan sisa- sisa udon di kerajaan udon ini.

Chiyoda Seisakusho akhirnya memanfaatkan sisa- sisa udon untuk memproduksi biogas atau etanol yang bisa digunakan lagi untuk merebus udon, dan dalam temperatur panas tertentu dalam proses pembuatan biogas dapat dihasilkan pula gas metan yang berguna untuk dijadikan pupuk, yang bisa dimanfaatkan dalam hal pertanian, untuk menanam gandum dan sayur- mayur misalnya, yang pada akhirnya bisa pula digunakan untuk membuat mi dengan bahan dasar gandum, atau juga untuk sayur- mayur pelengkap dalam sajian mi.
“Dari udon untuk udon”, bisa dibilang begitu, karena dalam proses recycle udon ini, Chiyoda Seisakusho memang memiliki dua slogan yaitu merebus mi dalam udon dan membuat mi dari udon. Namun ternyata, lebih dari itu, recycle udon ini ternyata juga mampu digunakan untuk menciptakan listrik, karena sejak September 2013 Chiyoda Seisakusho bekerjasama dengan Shikoku Electric Power untuk mensuplai energi listrik sebesar 180.000 kwh, yang kemudian didistribusikan untuk listrik rumahan, dan jika per 1 kwh dihargai 39 yen atau sekitar 4000 rupiah, maka Chiyoda Seisakusho dipastikan bisa memeras keuntungan sampai dengan lebih dari 7 juta yen atau sekitar 720 juta rupiah per tahun.
Baca juga :


Bisnis yang cukup membuat kantong tebal memang, tapi yang perlu disoroti bukanlah hanya keuntungan “yen”nya saja, tapi juga bagaimana kepedulian masyarakat pada lingkungannya, dan jangan lupa pentingnya 3R- Recycle, Reuse, and Reduce!